Sabtu, 06 Desember 2008

The Reward for Love



Ketika membaca berita guru Laskar Pelangi mendapat penghargaan Satya Lencana dari pemerintah baru2 ini saya sempat berpikir memang sudah sepantasnya dan boleh jadi semua meng iya kan. Di tengah kebuntuan hidup seorang guru 'mengisi' muridnya dengan optimisme , disaat murid2 yg nyaris tanpa harapan-even utk bertahan- guru yg juga sangat susah itu pun 'memenuhi' detik demi detik kebersamaan mereka dengan cinta yg meluap luap, ah bahkan kegelapan harapan pun bisa jadi sangat mencerahkan saat di sentuh oleh cinta.

Dan lihatlah, bibit cinta sekian puluh tahun itu mekar menjadi sangat menggugah lalu di agungkan muridnya dalam empat buah buku yg sangat disukai. Dibaca banyak orang, menginspirasi jutaan pembaca dan sekaligus merubah cara pandang kita akan cinta itu sebenarnya. Boleh jadi interpretasi orang berlainan tapi bukankah kita jadi sepakat bahwa 'cinta membuat segalanya menjadi lebih baik'.
Membicarakan cinta sepertinya tak habis. Bila cinta adalah sesuatu yg kita berikan lalu apakah reward nya, apakah hadiah utk cinta itu ? Saya menyebutnya 'GOD SMILE' . Pernah baca tentang efek Lorentz ? Bagaimana perubahan angka di belakang koma yg sangat luar biasa kecil itu bisa menimbulkan Butterfly efect ? Bagaimana kepakan kelelawar kelelawar bisa memicu badai di pasifik. Suatu tindakan kecil yg hampir diabaikan mampu memicu akibat yg lebih besar.

Layaknya cinta ibu Muslimah utk sepuluh muridnya nun jauh di sudut kampung sana yg mungkin 'remeh' dan luput dari pengelihatan. Dan kini ia begitu di cintai, dihormati jutaan orang, resepnya ditiru, semangatnya menjadi simbol ketangguhan para pendidik . Cinta itu di balas Tuhan dengan cinta yg sangat banyak- berjuta juta malah. Adakah balasan yang lebih layak dari cinta ?.

Tidak ada komentar: