Senin, 01 Desember 2008

Kungfu Panda



Hi, there.. gimana kabarnya ? Mudah2an semua baik2 aja ya..

Eh udah nonton Kungfu Panda ? Pasti udah pada nonton donk ya bagaimana perjuangan si Pho menjadi Dragon Warrior.. Buat saya film ini maknanya dalem juga, di kemas utk semua umur namun sarat dengan filosofi timur. Dimulai dari sebuah warung mie yg laris manis Pho sebenarnya tidak bermaksud utk jadi pejuang Naga, menyadari dirinya hanya seekor panda gendut penjual mie yg selalu merasa 'tidak ada apa2nya' karena merasa tahu batas2 dirinya Pho rupanya cukup puas menyaksikan idolanya the Furioust five beraksi, tapi mata bathin master Oogway menyaksikan lain.

Bibit pahlawan yaitu Jiwa yg murni, ada 'terjebak' di diri Pho. Rasa minder, lari dari kenyataan, ingin menjalani kehidupan orang lain dan kecemasan yg dialami Pho sebenarnya di alami kebanyakan dari kita. Selalu menganggap remeh diri sendiri, membuat Pho tidak berani bermimpi lebih, minder membuat Pho tak ingin menjadi dirinya sendiri. Tapi dimata guru yg bijak, hati yg murni lebih berharga dari segudang bakat. Maka dengan kepercayaan penuh di bimbinglah si Pho ini.

Simak saja ucapan master Oogway : masa lalu sudah jadi sejarah, masa depan belum (tentu) datang tapi saat ini adalah gift/ present (hadiah) yg tergantung kita mengisinya.. Hendak bermuram durja dan pesimis atau menghadapi segala sesuatu dengan sikap pasrah dan ceria ?, dan satu lagi setiap diri adalah sangat2 unik, spesifik dan spesial mungkin karena itu kita tidak usah terlalu membandingkan diri kita dengan orang lain.

Menyaksikan Kungfu Panda kita diajak berefleksi. Tahu batas adalah baik, mengetahui banyak kelemahan diri membuat kita sadar diri kita tapi apa iya kita cukup tahu banyak kekuatan dan kelemahan kita, beruntunglah Pho memiliki guru yg menunjukan semua itu secara jelas dan gamblang tapi buat kita yg tidak punya guru atau orang bijak maka semua orang, dan semua pengalaman adalah gurunya yg paling keras sekaligus paling baik karena ia tidak hanya jadi mata buat sang murid tapi juga jadi tangan, kaki, pikiran dan hati buat sang murid utk melangkah ke depan.

Dalam dialog lain master Oogway berkata: bibit pohon persik yg akan meneduhi kawasan itu hanya akan jadi pohon persik, ia tidak akan menjadi pohon jeruk atau lainnya, semua akan baik2 saja bila kita menghilangkan ilusi dalam mengendalikan segalanya.

So, yang belom nonton saya rekomendasikan film ini, untuk ditonton bareng keluarga.

Tidak ada komentar: