Jumat, 28 November 2008

Yang Menyeimbangkan Dunia

Tragis.

Rangkaian kejadian memilukan yg masih butuh utk diselesaikan ditambah dengan drama-drama pembantaian lagi kali ini di India. Cerita keserakahan, dendam, frustasi dan banyak kekelaman telah ada sejak manusia dicipta berbagai epos sejenis Ramayana atau Mahabarata ada di tiap peradaban.




Ceritanya selalu sama hanya setting tempat dan waktunya saja yg berbeda tapi imbasnya selalu memilukan sebab korbannya tak pandang apa dan siapa. Kaya miskin, orang tua anak2, hewan & tumbuhan sekalipun. Utk menjaga kehormatan nya bangsa arya rela berperang melawan bangsa dravida, nazi membantai kaum yahudi dan yahudi menindas palestina. Dan ekstrimis garis keras berusaha memusnahkan kaum kafir. Rangkaian dendam yg tak berakhir yg hanya menambah hitam sejarah.

Dalam Bagawad gita, jika dunia telah berada dalam kekacauan maka Krishna akan turun membela orang2 saleh . Dalam literatur kami, muslimin Allah lah yg menjaga dunia karena masih adanya orang2 saleh, hanya saja batas2 saleh itu sangat abstrak, hanya Tuhan Yang tahu. Tapi yg bisa dipetik dari sana adalah posisi kita, keberadaan kita sudahkah ikut menjadi penyeimbang kekuatan jahat itu atau di sisi sebaliknya ? .

Ketika tengah sibuk menciptakan alam ini para malaikat bertanya pada Tuhan .. 'kenapa Engkau menciptakan manusia yg kelak menumpahkan darah dimuka bumi?' lalu Tuhan Menjawab 'AKU MENGETAHUI APA YG TIDAK KAU KETAHUI'. Buat saya dialog diatas menjawab tuntas segala pertanyaan kenapa, mengapa, penjelasannya memang seperti berada di alam rahasia dan belum terkuak ke alam keseharian, hanya pikiran saja yg menerka semua kemungkinan.

Maka seperti hukum bejana berhubungan, zat cair dalam bejana akan selalu menjaga levelnya selalu sama seimbang maka mungkin segala sesuatu akan selalu menjaga level2nya utk mencapai titik keseimbangan . Adakah baik dan buruk pun selalu menjaga level nya ?

Rabu, 26 November 2008

Musibah Itu Nyata




Kalo kita liat, siaran di tipi atawa radio ataw ngenet lalu ngikutin perkembangan yang ada rasanya bikin resah. kejatuhan ekonomi, yang berimbas pada berbagai lini ekonomi membuat banyak dari kita pesimis, termasuk saya.

Di Bandung kota tercinta yang notabene merupakan sentra tekstil beberapa perusahaan udah 'merumahkan' karyawannya, dan bukan hanya itu omedata pabrikan pembuat IC sudah gulung tikar. Saya mengenal banyak teman dari jurusan elektro dulu pas SMK bekerja disana, setelah kejadian ini saya tak tahu kabar mereka lagi tapi mudah-mudahan sih tidak seperti bayangan saya. kondisi Ini menyesakkan.

Keadaan tanpa pekerjaan akan berimbas pada keseluruhan kualitas hidup seseorang, tapi apa ada solusi untuk hal ini?. Ketika jalan-jalan k Gramed bandung saya sempat nemu bukunya Alan Greenspan yang' the Age of Turbulence' saya gak baca semua sih tapi beberapa poin yang saya tangkap (buku itu terbit sekitar satu setengah taun sebelum krisis)adalah bahwa sebenernya dunia ini memasuki usia pensiun, keretakan UU ekonomi AS, celah-celah dimana perekonomian semakin akan merosot... itu artinya perekonomian jatuh melambat-melambat dan stagnan ternyata terjadi satu tahun setelah buku tsb terbit eniwei di usia tersebut dia jelasin mampu tidaknya dunia membiayai pensiunnya.

Dari mata seorang ekonom dunia itulah yang terjadi. Dimata saya ? saya hanya berharap Allah SWT yang gak terpengaruh krisis, memberikan ke semua kita baik yang kena krisis maopun yang engga, kesabaran dan kemampuan melampoi semua musibah.
Tapi kalo laut merah aja bisa dibelah, bulan aja bisa dibelah, air berubah jadi anggur, ya mudah-mudahan musibah berubah jadi anugrah kelapangan hidup.. amin.

Senin, 24 November 2008

Akhir Kontemplasi

Gue selalu kagum dengan lirik lagu. Lirik yang karakternya gak sampe beribu-ribu itu bisa membuat orang yang denger di jebak, diaduk sang duo : pikiran dan perasaan. untuk sekarang gue mao bahas Dewi 'Dee' yang baru ngeluarin 'Rectoverso'.

dengerin liriknya : malaikat tak bersayap, tak cemerlang tak rupawan.. hm terus yang judulnya 'aku ada' disusul 'peluk' wow.. secara keseluruhan lagu2 di album ini okeh-okeh. seorang penulis pada puncak pencapaiannya lirik-lirik nya seperti sorot-sorot lampu yang terang.. mengena, bercahaya. gue denger juga suara-suara pendukungnya mirip-mirip musiknya olahraga yoga, aliran new age yang menambah bobot emosi lagu itu kalo mo liat sekalian sama video klip nya:
http://www.youtube.com/watch?v=CfP7-e_s584

Untuk penulis lirik di luar gue baru aja dengerin 'if I were a boy' nya Beyonce, hanya satu kata : perfect ! lirik-lirik balada itu ditingkahi musik yang megah. lihat Beyonce disini :
http://www.youtube.com/watch?v=BVTyLqkez6A

buat Zen segitu dulu ulasannya ya

Minggu, 23 November 2008

OUT OF THE BOX

Hari ini gue dapet pelajaran penting, gue berkunjung ke rumah temen yang udah beberapa lama gak gue kunjungin. Disambut temen yang lagi gendong bayi, lucu banget, dia cerita kalo bayinya gak sembarangan mao di gendong, cuman yang kenal-kenal ajah katanya. Bener aja pas ngeliat gue anaknya nangis. ' apa tampang gue nyeremin yah ?'. iseng iseng gue ajak gendong eh... mau dan gak nangis. satu jam gue gendong sampe pegel tuh bay malah ketawa-ketawa. temen gue sampe ngerasa aneh, 'biasanya anak gue mah susah digendong apalagi baru pertama ketemu'. eniwei gue juga gak tau kenapa mao ya?. sebenernya hal-hal kayak gini sering banget, maksud gue biasanya sebelum gue gendong bayi, gue ngomong dalem hati kalo gue hanya akan menyayanginya dan gak akan pernah sengaja atau sengaja nyakitin, well apa itu nyampe ke 'rasa' nya si bayi... I dont know tapi kejadiannya tuh bayi enjoy2 aja.. gue jadi mikir apa bila kita meniatkan sesuatu yang baik semua 'terpancar'....? yang jelas mungkin bukan hanya pada bayi mungil tak berdosa itu saja yang gue niatin tapi pada siapapun..

Minggu, 16 November 2008

Melewati Masa-Masa Sulit

Hai kawan,

Selamat datang di blog saya.

Mengalami masa-masa bahagia memang menyenangkan ya? kayaknya gak ada satu orangpun yang ingin melewatkannya dan kalo bisa ia di set untuk terus hadir di setiap detik keseharian kita. tapi

Kawan pernahkah kalian mengalami masa sulit ? pasti masa-masa tersebut membuat hari-hari bete bukan. sebab ya bisa berjuta-juta.

BTW hal tersebut memang bikin stress... ssss... sss tapi bila saja kita mau menengok ke diri kita dan mulai pasrah sepertinya itu menenangkan. Kalo saya umpamakan masa-masa sulit itu sudah "jatah". yang artinya semua orang sebenarnya mengalami tak peduli siapapun orangnya.

Dan seperti tuan rumah yang selalu membuka pintu untuk kebahagiaan maka mungkin jika tiba waktunya masa-sulit berkunjung kita harus juga siap menerimanya. Tak apa-apa mengalami semua itu. Ikhlaskan saja. saya jadi ingat seorang teman mengatakan bahwa untuk jadi diri kita yang utuh maka kita harus menerima kedua bagian dari masa-masa itu (masa bahagia dan masa sulit).



Masa sulit itu bisa berupa apa saja, mungkin awan tebal, petir, kegoncangan, ketakutan yang bahkan manusia paling beranipun sempat dibuat gentar karenanya. tapi kawan aku tahu sesuatu dan ini rahasia. siap ?

Seperti halnya makhluk Tuhan yang lain, masa sulit itu tidak langgeng, ia akan segera lenyap. dan yang harus disiapkan biasanya kita sendiri untuk menjadi jiwa yang tidak mudah ditenggelamkan kesulitan, ada cara lain : lihat cermin katakan pada diri kita bahwa aku akan bisa melewati hujan.