Kamis, 26 Maret 2009

Dr. Rodriguez. Who ??


Miris. Menyaksikan makin banyaknya jumlah pengemis dan pengamen usia sekolah nyanyi-nyanyi tak jelas di jalanan, mereka ada hampir disetiap belokan. Indikator ini tidak baik. Banyak penopang ekonomi keluarga berjatuhan tanpa ampun (baca : di PHK). Para fresh graduate kepayahan mencari pekerjaan. Gaji yang kadang di bawah UMP / UMR sekedar menutup uang transpor dan makan, di tempat lain yang telah bekerja pun mulai habis masa kontraknya sedang disana banyak yang harus di sokong untuk bisa hidup.

Untuk bisa hidup berbagai hal yang mungkin menghasilkan uang akan dilakukan. Pertama pekerjaan halal, lalu bila yang halal itupun sudah sulit maka beralih ke pekerjaan yang -katakanlah- haram. Ini berbahaya, manusia se shalih apapun bisa tergoda bila orang terdekat yang disayanginya tergolek sakit atau meringis menahan lapar. Sementara uang tidak begitu saja jatuh dari langit. Nah kondisi sangat kekurangan dalam hal apapun bisa mendekatkan seseorang pada penghalalan segala cara.

Adakah yang bisa dilakukan ? adakah yang mau melakukan sesuatu ?

Untuk anda yang telah memberdayakan orang lain, salut sanjung buat anda. Kehidupan yang anda beri seolah menghidupi semua manusia. Layaknya tangan yang menggenggam sekendi air, penyambung nyawa bagi yang membutuhkan. Hormat takzim buat anda yang sedang mulai untuk memberi. Mudah-mudahan tangan yang berkah menggugurkan segala laku jahat yang akan ataupun sedang terpikir untuk dilakukan.

di zaman sekarang uang lima ratus, atau seribu rupiah serba nanggung. Beli air mineral dapat satu, beli gorengan juga dapat satu dimakanpun nanggung. Meski duit seribu atau lima ratus rupiah serba nanggung tapi secara fungsi bisa berbeda lho.

Bisa jadi duit seribu atau lima ratus yang anda berikan ke pengemis, anak jalanan itu sempat memperpanjang umur mereka, bisa jadi menunda pikiran-pikiran buruk yang sempat terlintas. Bisa jadi duit seribuan itu membuka pemahaman bahwa didunia yang kejam ini ada yang masih peduli dan mereka tak lagi merasa sendiri.
seribu perak ? lima ratus rupiah ?? lebay ah!

Bisa jadi. Tak ada pemberian yang gagal. memang sih kita juga sering dengar tentang mafia yang mengorganisir mereka. Membongkarnya pun tak pernah menyelesaikan masalah. Tapi dari lima ratus atau seribuan yang anda berikan, energi itu tak akan pernah hilang ia hanya akan berubah bentuk, berubah kapasitas yang satu saat akan kembali ke kita berkali lipat banyaknya.

pernah dengar cerita ini :

Disebuah rumah mewah dipinggiran kota New York, seorang nyonya muda mendengar ketukan lemah dipintunya, ketika pintu dibuka seorang bocah lelaki kurus kering berdiri dan meminta sumbangan. Nyonya itu menyuruhnya masuk lalu memberinya sepiring makanan dan segelas besar susu hangat. Setelah beberapa waktu pengemis kecil itupun mohon diri.

Beberapa puluh tahun kemudian tersiar kabar bahwa usaha suami nyonya -yang sekarang sudah tidak muda lagi- itu jatuh bangkrut. Suaminya telah meninggal dunia dan banyak harta bendanya dijual untuk menutup utang sang suami. Nyonya itu sekarang harus dirawat di rumah sakit karena penyakitnya. tak ada yang bisa dilakukan perempuan tua itu selain menghitung berapa besar utangnya nanti. Hari-hari setelah operasi makin menggelisahkan. Kegelisahan dan detak jantung yang cepat dialami pula oleh dokter yang memimpin rumah sakit itu.

Saatnya bagi suster untuk menyerahkan semua rincian biaya-biaya, tapi sebelum nya sang nyonya menceritakan bahwa dirinya tak akan sanggup membayar segala biaya meskipun ia harus bekerja keras selama sisa hidupnya. Tapi suster itu malah tersenyum. Tangan nyonya itu bergetar hebat menerima beberapa lembar kertas yang disodorkan kepadanya, ia tak sanggup melihat deretan angka-angka yang muncul. Tapi akhirnya dengan susah payah ia mengumpulkan keberaniannya untuk membaca tulisan yang tertera di kertas tsb.

Semenit kemudian air matanya meleleh. Beberapa kertas ditangannya terjatuh bibirnya mengucapkan kata-kata syukur pada Yang Maha Kuasa.
mau tahu kenapa ? di bagian bawah kertas rincian biaya itu ada tulisan kecil-kecil begini bunyinya :

"telah dibayar lunas dengan sepiring makanan enak dan segelas besar susu hangat"
tertanda Dr Adrian Rodriguez kepala Rumah sakit Miami.

( Maksudnya ?? sepiring makanan dan segelas besar susu bisa jadi asuransi kesehatan dikemudian hari ?? ha ha ha. Para ekonom bisa gila, para analis keuangan bisa mati gaya (deu !!). Gimana itungannya ? apa iyaaaa ? ngawur loe gi !! )

Saya ngga tahu cerita itu beneran apa ngga. Tapi pelajaran yang bisa diambil adalah : jangan pernah menyepelekan pemberian sekecil apapun. mungkin sekeping lima ratusan atau seribuan, kecil dan tak begitu berarti. Tapi bagi mereka yang sedang berjuang mempertahankan hidup di jalanan bisa begitu berarti.

Dan dari cerita itu : bisa jadi sepiring makanan dan segelas susu -tempo hari- dicerna di tubuh pengemis kecil itu dan berubah menjadi darah yang mengalir, menyambungkan sehari lagi nyawanya, darah yang mengantarkannya ke nasib baik lain dimasa depannya dan kelak menyambungkan lagi nyawa-nyawa lain yang hampir putus.

Sementara nyonya itu memutuskan untuk mengambil peran : menjadi jalan untuk satu kehidupan lagi.

Di kediaman_Nya, Tuhan Yang Maha Pengasih menyaksikan semua sequence (rangkaian kejadian) ini memutuskan membalasnya suatu saat, sebuah rencana yang tak bisa di perkirakan sebelumnya. Kejutan dari arah yang tak terduga, speechless !. Rangkaian Kasus semacam ini bila di "googling" akan banyak kita temukan. Dan terjadi tidak satu atau dua kali.

Lihatlah ! kepakan sayap seekor kupu-kupu di New York bisa menjadi badai tornado di Miami. Kebaikan "kecil" yang bahkan dilupakan pemberinya telah dikembalikan lagi, berlipat-lipat banyaknya.

Adakah yang mau mengambil peran seperti Nyonya itu ?

Memberi itu tidak mudah. Perlu orang dengan kualitas lain untuk lapang dalam melakukannnya. Perlu trik ikhlas khusus yang membuat seseorang yang di beri tidak lantas merasa berhutang budi. Tapi ah, orang sehebat anda, saya yakin sudah sering melakukannya. I never doubt that.

Kemampuan memberi pada seseorang sudah pasti akan mendatangkan kebahagiaan tersendiri, mungkin sekarang mulai lagi menyiapkan uang recehan. Mungkin tak pernah ada jaminan orang yang kita beri akan membalasnya. Tapi yakinlah saja bahwa ada Yang Maha Menyaksikan yang kelak membalasnya dalam bentuk lain, disuatu tempat yang tidak terduga. Dan tak pernah kita tahu kapan dan dimana tepatnya.

Lima ratus, seribu, seratus ribu, sejuta rupiah. Atau malah memberdayakan sekalian. Ah terserahlah. Buat Tuhan tertawa terbahak-bahak melihat ulah kita.

Well, selamat memberi !

Kamis, 19 Maret 2009

THE SEQUENCE, RANGKAI PERTEMUAN



Beberapa waktu yang lalu saya bertemu dengan seorang teman lama. orangnya baik, penuh semangat hidup. Buat saya yang semangatnya suka byar pet seperti listrik PLN bertemu dengan seseorang seperti dia adalah berkah. Bagaimana tidak, semangatnya itu menulari saya yang dari pagi sudah lima watt, lalu serta merta energi saya naik tajam kayak dolar, sebelas ribu delapan ratus watt. mencorong terus dan pada sore hari pas orangnya pergi energi turun lagi jadi sepuluh watt. Ampun dah!.

Saya jadi kepikiran. Andai kita tak bertemu guru-guru kita sepertinya kita bakalan hidup dalam gelap alias zaman jahiliyah, tak bisa baca tulis, tak bisa ngitung duit, tak kenal sejuta itu berapa nolnya. Andai tak bertemu dengan teman2 SD yang mengajarkan bagaimana melakukan relasi tentu saat ini kita sangat payah mengenali orang lain.

Bertemu dengan teman2 SMP yang mengajarkan tentang betapa hebatnya suatu hubungan maka selamanya kita takkan mengenal cinta monyet yang membuat kita tertawa lebar2. Jika saja tak pernah bertemu/ dipertemukan dengan teman-teman SMK atau SMU maka kita tak akan pernah bisa membaca diri sendiri bergaul dengan mereka menyadarkan saya bahwa pertemuan dengan siapapun adalah sebuah "gift"/ hadiah, mereka mengajarkan sedikit banyak tentang jati diri saat itu. Lalu bertemu lagi dengan teman2 saat kuliah kita jadi tahu apa yang kita inginkan saat ini dan nanti. Bertemu dengan teman2 sekerjaan saya jadi tahu dimana posisi saya dan harus ngapain dengan itu.

Thanks God for you guys !

Betapa hebatnya rangkaian pertemuan-demi pertemuan yang terjadi dalam hidup kita. Izinkan saya menyebutnya : Sequence / rangkaian pertemuan atau rangkaian kejadian.

Saat saya nyaris tertabrak truk tempo hari efek berikutnya saya jadi lebih hati-hati. Efek lain saya jadi mewanti-wanti semua orang yang saya kenal. efek lainnya lagi saya jadi tahu rasanya kehilangan, sequnce terjadi dan terus terjadi.

Peristiwa sequence adalah unik. Peristiwa dipertemukannya kita dengan seseorang atau dengan suatu kejadian adalah "sengaja diatur" agar kita menyadari sesuatu. Tak harus tahu saat itu. tapi itu akan membekas dalam ingatan kita. lalu satu saat kita akan bilang : aha ! ternyata untuk sampai disana saya harus belok kesini dulu.

Namun begitu, peristiwa sequence tidak selamanya menyenangkan. Terkadang dalam sebuah sequance terjadi konflik panas yang hebat. Pertengkaran, musuhan, males ketemu, males ngeladenin, masih ada sedikit dendam. Ya kadang menyakitkan kadang sampe parah... (deu!). maaf terlalu mendramatisir. Jangan terlalu serius ya .. haha !

Tapi beneran. Tidak semata-mata kita bertemu seseorang -dengan berbagai rupa dan watak melainkan ada maksudnya. Tapi apa sih maksud nya kita dipertemukan ? saya juga ngga tahu.

Dalam diri setiap orang terkandung kompleksitas yang luar biasa. Tapi dari segala kompleksitasnya yang rumit itu kita masih bisa melihat beberapa cahaya berpendar-pendar dalam laku teman-teman kita atau mereka2 yang hadir di hidup kita dulu dan sekarang. Dan itu adalah salah satu kualitas terbaiknya.

Anda mungkin pernah bertemu seseorang yang sangat biasa2 saja tapi kebaikannya begitu mencengangkan, beberapa dari mereka sangat cerdas. Meski kasar tapi bersedia mengajari kita matematika yang rumitnya bikin kita berkerut-kerut. Atau prestasinya setara dengan kita tapi dia bersedia duduk sebangku dan mendengarkan dengan setia. Atau bisa jadi orang itu pendiamnya minta ampun tapi pintu rumahnya terbuka untuk kita setiap saat, kapan saja. Saya yakin anda mengerti maksudnya dan punya banyak contoh lebih banyak dari saya.

Lihat saja kualitas itu. Indah bukan ?. Selalu ada kualitas terbaik dalam diri setiap orang termasuk dalam diri kita. Tidak mungkin tidak !.

Dalam hidup sequence adalah tidak terelakan. Kita akan selalu bertemu orang-orang, kita akan mengalami banyak peristiwa. Bila terpaku pada pahitnya maka seumur-umur semua jadi pahit, tapi bila berlaku proporsional bahwa tak selalu yang pahit itu racun maka kita juga akan paham bahwa selalu ada sisi baiknya.


Saya mengajak untuk melihat lebih dekat siapapun yang ada, sesuatu yang pernah hadir dalam hidup kita yang singkat ini, selalu : melihat hanya kualitas-kualitas terbaiknya saja. dan soal yang tidak enak - tidak enak itu sebaiknya di maafkan saja, bukankah dalam diri kita juga ada kulitas lain yang harus dimaafkan oleh keluarga, istri/suami, anak2, teman teman dan para sahabat kita ?. Tentu semua akan berat. Tapi mengingat-ingat yang tidak enak adalah seperti menyimpan telur yang sudah busuk di saku celana dan selalu kita bawa kemana-mana.

Dari sana kita tersadar satu hal : jika dalam diri kita ada dua kualitas: baik dan buruk. Maka selanjutnya kita ingin dikenal seperti apa ?, seperti bagaimana ?.

Mungkin inilah saatnya menonjolkan kualitas terbaik itu dengan lebih maksimal. Dan mengecilkan kualitas-kualitas lain yang sifatnya hanya akan merugikan diri sendiri.

Jika mata kita hanya melihat hanya yang indah-indah saja dari anggota keluarga para teman dan para sahabat kita dan siapapun yang singgah di hidup kita, bukankah kehidupan ini jadi lebih indah lagi untuk di jalani, lebih ringan untuk di gerakan, dan lebih abadi untuk di kenang ?

Rabu, 11 Maret 2009

Melewati ketidakpastian



Satu tambah satu tak pernah dua
bingung ya ? ha ha .. sama.
kalo dalam matematika 1+1 = 2 adalah hal yang lazim, tapi kalo menghitung apapun dalam hidup kita yang real ini 1+1 = 2(X). Ya ada X disitu. X ? kok bisa sih ada X
disitu?

Umpamanya begini : bulan ini kita nabung ke bank 1 juta rupiah lalu bulan depan 1 juta rupiah lagi, di bulan ketiga apakah akan jadi 2 juta rupiah ? belum tentu. bisa jadi kurang beberapa puluh ribu karena kena potongan administrasi, bisa jadi 20 juta karena dapat undian, bisa malah hilang sekalian karena di gondol orang. Nah maksud saya disitulah posisi X nya. Di kemungkinan yang terjadi, di ketidakpastian yang tahu-tahu muncul. Kita mungkin sering menemukan situasi seperti ini di keseharian kita.

Kok ada ya hukum semacam itu ?. Karena tak terlihat dia hampir ditiadakan, meski kurang ter ekspos ternyata tak mengurangi kekuatannya. Setelah kejadian barulah kita menuntut segala detil penjelasan yang masuk akal apalagi jika ternyata efeknya sangat besar.

Si faktor X ini datang tak diundang. Tak bisa diramalkan namun bisa menggoyahkan hidup kita. Seperti dulu saat pertama kali penyakit cacar ditemukan di Eropa ia lantas meruntuhkan keyakinan bahwa penyakit yang paling mematikan adalah influenza. Apa yang ada di luar pengetahuan kita selama ini ternyata lebih besar dari pada apa yang kita perkirakan.

Dengan kata lain kerja faktor X bisa seperti ini :
setelah lama mengusahakan segala sesuatu agar tujuan tercapai ternyata di akhir malah terjadi kekacauan. Atau setelah lama hidup dalam kepatahan - maksudnya masuk ke situasi terparah sampai terpukul- eh diakhir malah mendapat kesuksesan dan menjalani
hidup mulia.

Dari dua contoh diatas kita melihat bahwa faktor X ini bisa menjadi sangat berpengaruh mengalahkan segala kalkulasi dan kepastian yang kita usahakan. Ia tak bisa di kalahkan oleh kepastian yang kita kumpulkan bertahun-tahun, data-data kedatangannya tak bisa diramalkan dengan kalkulus setinggi apapun.

X adalah simbol segala sesuatu yang misterius. Berada diluar pengetahuan kita, ia bersemayam di alam yang senyap, sendirian. Ia merepresentasikan segala hal yang
sifatnya tidak pasti, kemungkinan yang lain, tak terjelaskan, gaib. Ia bisa bersifat penambah, pengurang, pembagi dan pengali yang sulit dihitung. Kemunculan dan ukurannya tak bisa diduga.

Beberapa akan menyebutnya : LUCK atau BAD LUCK !. Tapi seperti sifat elemen-elemen buatan Tuhan yang lain : Ia hanya datang pada saat yang tepat.

Karena sifatnya yang opportunistik si faktor X ini bisa membuat seseorang yang tadinya pemberani menjadi sangat pengecut, atau malah jadi pemberani sekalian tergantung dari arah mana menjalaninya. Si X ini mengerem segala congkak kalkulasi untung rugi, lalu menghasilkan pasrah dan santun. Si X ini pula yang mengobarkan semangat juang para pesimis untuk hayo maju sekalian, lalu di akhir juga menghasilkan santun dan pasrah pada ketentuan Tuhan.

Belajar paham faktor X ini berarti belajar hidup di daerah keseimbangan. Kita tak jadi fatalis melihat hidup, bukan karena terus gagal lalu berpikir semua selesai sudah , no ! Biarkan diri kita melihat sejauh mana faktor X ini bekerja di hidup ini, memberinya kesempatan kedua, ketiga, keempat dan kesekian kalinya. Just give it a try, another shoot to see how far life can bring us !

Saya mengajak anda untuk tidak takut, mengajak anda untuk jadi pemberani sekalian. Dan kalo selama ini saya mengajak anda, maka ajakan itu pertama-tama berlaku untuk diri sendiri.

Saya tidak tahu seberapa sempit jalan untuk dilalui, seberapa dalam kolam berlumut yang kelihatannya mengerikan itu dan tak tahu faktor X apa yang sedang menunggu disana. Tapi haruskah diam ?.

Dalam keseharian kita yang sangat biasa-biasa saja, dimana tautan masalah berupa-rupa, datang dan pergi. Semua bisa tampak sangat gamang, sempit dan sulit dilewati. Tapi lewatilah, hadapi saja. Melakukan yang harus dilakukan. Jika memang itu satu-satunya jalan dimana bahagia menunggu kita .. Ayo jangan takut !

Jumat, 06 Maret 2009

You Gotta Be... !



Yess! Kita hanya akan jadi kuat setelah melewati hal terjelek, kejadian terparah, hidup ter "suck". Tidak usah takut anda mungkin jadi terlihat buruk. Tapi "kulit" anda akan lebih keras, "apa yang ada didalam" akan lebih kuat lagi..

Oh C' mon, untuk hari ini bergembiralah bersama lagu dari Desree (tetangga saya suka bilang de'sri, mungkin dia pikir orang jawa kali ya), klik saja bar disebelah kanan anda . Ya yang itu, "the most stronger lyric ever".

Begitu banyak lagu yang punya lirik sangat kuat dan ini salah satu favorit saya. Tiap mendengar lagu ini saya jadi ingat kalo saya masih punya Satu hari untuk dihadapi, Satu hari dimana kepala saya tidak boleh tunduk, dan menantang masa depan yang penuh kemungkinan, Satu hari dimana hidup dirayakan dengan suka cita, oh come on ! putar musik favorit itu dan lepaskan segalanya, sebab hari ini milik anda, jam ini, detik ini. Ya tentu saja selalu milik anda.

Lagu "you gotta be" menginspirasi saya yang penakut abis, pesimis abis. Ceritanya satu saat saya melihat sebuah kesempatan utk mendapatkan apa yang saya inginkan, katakanlah pekerjaan impian, karena berasal dari PTS biasa saya sempat down. Tapi saya coba saja mengirim aplikasi, lama berselang akhirnya dapat panggilan test di FEUI Depok.

Saya luar biasa senangnya dan benar-benar tak menyangka (kalo mungkin saya akan numpeng utk selamatan hahaha). Dan begitu datang ke FEUI. anjrit ! busyet! gilaa ! 300-450 an peserta dan rata2 para lulusan universitas "top of the top of this country" saat itu sempat down lagi tapi saya yakin saja. Dan untuk menghilangkan gugup saya koleksi no hp para saingan saya itu, dan Alhamdulillah sampai saat ini kami masih berhubungan baik.

Dan keyakinan saya terbukti benar: saya benar-benar gagal..! haha. Tapi saya senang dapat kesempatan ini. Satu pelajaran lagi.

Setelah tanya sana sini, ternyata mereka juga sama dag dig dug nya, sama gugupnya, sama tak yakinnya.

Pulang kerumah, down karena gagal, saya dengerin lagu ini berkali kali. Semangat saya bangkit lagi, meski entah kapan saya bisa dapat pekerjaan impian...haha.. keep looking man !

Ah setidaknya saya bisa nambah teman. Bila satu pintu tertutup artinya tiga juta pintu telah terbuka, betul tidak ?. Lagi pula saya masih bisa coba lagi tahun depan.

Saya harap anda pun pun punya lagu anda sendiri, soundtrak pribadi yang akan membuat anda tersenyum sepahit apapun, tertawa meski hati berat, lapang meski dari "dalam" berdarah-darah dan mungkin mengubah hidup anda dari si pesimis jadi si optimis !.

Tapi untuk sekarang, saya paksa anda bernyanyi bersama artis hitam manis kesayangan saya, Desree

".....You gotta be bad, you gotta be bold
You gotta be wiser, you gotta be hard
You gotta be tough, you gotta be stronger
You gotta be cool, you gotta be calm
You gotta stay together
All I know, all I know, love will save the day..."

Ya berdendanglah, Rayakan hidup anda !

Sekaraaaang !

Selasa, 03 Maret 2009

Jawablah Aku !




Malam ini saya baca majalah tarbawi kesukaan saya, saya mengenal majalah ini sejak tahun 2002 an. Awalnya sih gak suka, maklum dikasih DKM sebagai kenang-kenangan. Seperti segala sesuatu yang gratis saya sering lupa kalo justru yg gratis2 itulah yang membuat saya masih hidup, majalah teronggok begitu saja selama berbulan-bulan, hamnpir masuk tong sampah karena membaca bukan prioritas saya saat itu, sampai di hari minggu yang menyebalkan karena kamar sudah sumpek, akhirnya terbacalah majalah itu. Sekarang malah suka beli dan tulisan ini banyak terinspirasi dari sana. Saya ingat penulisnya Ahmad zairofi CS selalu mengena kalo sudah bikin tulisan yang "menggoyang" akal pikiran dan hati.

Untuk edisi maret 2009 ini judulnya "anak-anak juara yang menyejukan jiwa". Saya tersentuh sekali membaca anak-anak berprestasi ini, salah satunya kisah Adi Priyatna, pemulung yang berprestasi. Bagaimana ia mengais ais sampah, adik-adiknya menjadi pembantu tapi mereka tetap sekolah. Tapi satu hal yang membuat saya takjub saat melihat fotonya : tak ada seguratpun rasa malu diwajahnya karena pekerjaan pulung memulung sampah ini. Hanya lelah namun lelahnya diselubungi rasa bangga.

Ya, pekerjaan, status, materi,wajah sekalipun atau apapun ternyata tidak menentukan siapa dirinya, apa yang kita pakai apa yang kita makan apa yang kita capai apa yang... apa yang ... tidak ada sesuatupun yang menentukan diri kita. Lalu apa ?.

Dalam pandangan-Nya Yang Maha Suci, Yang Maha Mutlak, Allah Ta A'la tersimpan segala rahasia kehidupan, segala kelahiran, kematian, suka duka, rezeki dan pasangan hidup setiap makhluk, dalam kitab-Nya yang nyata tertulis segalanya. Sampai helai daun kering yang ada ditengah hutan tergelap pun telah diketahui dan tertulis. Dan kita hanya menjalani apa yang telah tertulis di buku rahasia. Ya kita hanya berperan sesuai yang sudah tertulis disana. Tapi pertanyaannya apa peran kita ? apa yang sedang kita lakoni ini ?

Jika diri kitapun masih rahasia yang harus diungkap lalu bagaimana menemukannya? ya bertanyalah terus, bertanyalah !

siapa anda ? sedang berperan sebagai apakah ? kenapa berperan begitu ?

Bagusnya rahasia, adalah kita tak pernah benar2 tahu dan tidak pernah bisa memastikan akhir segala sesuatu ! well apa artinya ?

Artinya Tuhan memberi pilihan. memilih peran apapun sesuka kita.

Tapi siapa sih anda sebetulnya ?

Tepat dimana anda berada anda adalah orang baik. Ketika sedang mengantri di mall, ketika makan di KFC, ketika nonton bioskop, ketika sedang takzim di mesjid atau sedang memasak dirumah. Dalam profesi misal sebagai pemulung sampah pun seperti Adi di atas, anda tetap orang baik. Meski dunia tidak sempurna kita masih memilih yang sempurna buat diri kita : Jadi orang baik!

"hey buta ! lihat didepanmu ada lubang !"
"hey miskin lihat sampah itu, itu rezekimu !"

Orang buta dan orang miskin atau representasi apapun, mereka sejak lama sudah sadar diri mereka buta dan miskin, tapi ucapan sekeji itu tak akan keluar dari mulut kita.

Jelas bukan perbuatan kita yang membuat orang jadi sedih dan terluka, demi Tuhan itu bukan kita yang menyebar berita tidak benar. Juga bukan kita yang membunuh karakter teman sendiri demi promosi. Hal-hal semacam itu jauh dari hati kita

Dunia boleh berubah, boleh kejam, boleh bunuh-bunuhan, tapi bukan kita pelakunya. Karena kita sudah memutuskan jadi orang baik dan seiring berjalannya waktu kita akan menyadari ternyata peran kita yang tertulis di buku suci itu adalah pilihan kita sendiri.

Mungkin rezeki kita "segini aja" tapi bukankah itu tak bisa jadi ukuran yang menentukan siapa kita sebenarnya ?
Mungkin dibanding beberapa teman, kita tetap paling payah. tapi apa itu juga pantas jadi ukuran ?

Lalu apa ? apa yang menentukan siapa ? siapa menentukan siapa ?

HATI.

sebab ia berada di alam rahasia, tak nampak tapi memancar, tersembunyi tapi menentukan, dan konon dengan kasih sayang mereka-mereka yang masih punya hatilah yang membuat Tuhan berat menurunkan cobaan dalam bentuk pelajaran sekalipun. Ia getar terhalus, bisikan paling terdalam dan makhluk yang bercakap-cakap langsung dengan Penciptanya. Ia jujur sehingga pindah ke London atau Antartika pun ia akan mengatakan yang se jujur-jujurnya.


Mungkin suatu saat ada yang bertanya ke anda ?

"emangnya LOE siapa ?

Lalu dengan gagah, ANDA si orang baik itu berdiri, tersenyum dan lantang menjawab

"ini gue, ORANG BAIK!, sekarang jawablah aku,

kamu siapa ?"


Maka kita doakan semoga selalu berbahagia orang-orang baik, semoga mereka bangga dalam berbagai representasi ataupun profesinya.